Life Start Here

Kehidupan dimulai saat kita berani memutuskan untuk hidup mandiri.

Mari Bertumbuh

Seseorang yang hidup adalah Ia yang selalu bertumbuh. Baik secara akal, pikiran maupun tindakan.

Senyum Merupakan Bagian Dari Indahnya Keimanan

Tidak ada perpecahan yang disebabkan oleh keramah - tamahan, kecuali sebaliknya.

Hidup Dengan Penuh Keseimbangan

Upayakan gaya hidup selalu harmonis dan seimbang sesuai dengan perkembangan zaman tanpa melupakan nilai moral dan etika.

Menjaga Amanah Yang Diberikan - Nya

Wujud syukur yang paling nyata adalah kerja keras dan menjaga amanah yang telah diberikan kepada kita oleh - Nya.

Jumat, 17 Mei 2013

Gunakan "4 IF" (Bagian II)

Setelah beberapa waktu yang lalu kita bahas 2 IF dari 4 IF yang ada, yaitu 1. Positif dan 2. Inisiatif. Yuk kita lanjut ke IF ke-3 dan 4. yaitu Kreatif dan Produktif. Tapi kali ini pembahasan kita lebih rileks, ngga menegangkan, bahasanya pun ringan.


3. Kreatif
Menurut saya, kreatifitas itu ada didalam setiap diri manusia. Ini adalah bentuk Maha Adil nya Sang Pencipta. Hanya saja kita kurang mengasah kreatifitas itu menjadi lebih tajam. betul tidak??
Kreatifitas biasanya muncul ketika tekanan datang, ini disebut dengan The Power Of Kepepet. hehe, udah baca buku nya belum?? Pertanyaannya adalah, apakah harus kepepet dulu baru kreatif?? Kalau bisa jangan sampai itu terjadi, sebab kepepet itu nggak enak loh. Jadi, sebelum kita merasa terjepit, asah terus kreatifitas Anda, mencoba hal - hal baru yang belum pernah kita kerjakan sebelum nya adalah media yang pas untuk mengasah kreatifitas. Kalau belum berani mencoba hal baru, ikut dengan orang lain saja. Tapi ingat, jangan mengharapkan Anda akan dibayar berapa, sebab nanti ilmu nya ngga berkah loh. Bagi saya, apapun kegiatan yang menjadikan saya semakin kreatif, saya akan ikuti, walaupun harus membayar lebih. Toh nanti ujung - ujung nya untuk kita juga kan. Oh ya, ngomong - ngomong beberapa waktu yang lalu saya ngobrol dengan teman yang bermental "Gratisan". Hati - hati buat Anda yang punya mental yang sama, itu akan menghambat kreatifitas Anda. Parahnya lagi mental Anda tidak akan terbentuk, naas nya lagi, orang akan malas bergaul dengan Anda. hehe
Kreatif tidak selalu di identikkan dengan menciptakan hal yang baru. Kreatif itu luas dan luwes, dalam memecahkan masalah pun dibutuhkan kreatifitas, dalam ilmu manajerial pun dibutuhkan kreatifitas. Inti nya, jika kita kreatif, hidup akan berwarna, pola kerja akan lebib bervariasi, dan orang pun akan lebih senang bergaul dengan kita.

4. Produktif
Yang terakhir dari rumus "4 IF" adalah, produktif. Produktif berasal dari kata produce, artinya menghasilkan, mencetak. Untuk menjadi seorang yang produktif, kita harus menyelasikan 3 langkah sebelumnya dari rumus ini. Karena, berat rasanya untuk menjadi orang yang produktif kalau pola pikir kita saja masih selalu negatif, sudut pandang sempit, inisiatif kurang, kreatifitas belum terbangun. Tapi kalau ketiga nya sudah kita kuasai, produktif akan sendirinya berjalan tanpa kita sadari. Ini baru disebut berkwalitas. Untuk melakukan semua hal tersebut kita harus memiliki kemauan untuk berubah. Barrack Obama said :"We hace change". Saya bilang :" Anda Bisa Berubah"
semua keputusan perubahan ada ditangan kita, bukan ditangan orang lain. Didalam Al-quran pun sudah dijelaskan, Sesungguhnya Allah tidak akan merubah satu kaum, hingga mereka merubah apa yang ada pada diri mereka. 
Mari kita tularkan semangat perubahan agar bangsa ini menjadi berkwalitas, minimal keluarga kita terlebih dahulu. Siiiaap???
-(@AuliaRitonga)-


Gunakan "4 IF" (Bagian I)

Di era modern ini, perkembangan dari semua aspek cukup pesat terjadi. Mulai dari perkembangan teknologi, keilmuan sosial, budaya bahkan religi. Namun, perkembangan tersebut tidak disertai dengan kemampuan nalar setiap individu dalam menyerap dan mengolah informasi, sehingga sangat banyak dijumpai atasan / leader yang tidak memiliki kemampuan memimpin yang mumpuni. Kebanyakan dari mereka hanya memiliki ilmu baku yang berasal dari buku. Jika tidak diiringi dengan perkembangan zaman, ilmu baku tadi akan menjadi beku layaknya es, tak berkembang dan bahkan mungkin meleleh diterpa zaman.

Agar kita terus tumbuh berkembang serta berkwalitas, kita perlu rumusan kehidupan yang relevan diterapkan pada saat ini, ialah "4 IF" ; 1. Positif, 2. Inisiatif, 3. Kreatif, 4. Produktif. Rumusan tersebut akan sangat membantu perkembanga seseorang untuk menjadi pemimpin yang berkwalitas.

1. Positif
Setiap orang seharusnya memiliki jiwa positif yang kuat. Positif dalam melihat setiap masalah. Positif terhadap setiap peluang yang datang. Kebanyakan dari kita saat ini, setiap kali masalah datang, kita langsung memvonis kalau kejadian tersebut adalah petaka, ketidak adilan, bala dan sebagainya. Padahal belum tentu demikian, coba kita liat dari sudut pandang lain, apakah kejadian tersebut justru merupakan media pembelajaran kepada kita untuk memantaskan diri menjadi berkwalitas. Jadilah positif, sudut pandang tidak hanya satu, ubah pola pikir Anda, lihat kemungkinan terbaik dari setiap kejadian yang datang. Sebab, jika tidak, kita akan seperti dinosaurus, tidak mampu beradaptasi dengan alam. Sehingga punah ditelan zaman.

2. Proaktif / Inisiatif
Proaktif /Inisiatif merupakan salah satu sikap yang wajib Anda miliki jika ingin terus berkembang. Inisiatif adalah sikap mental yang didasari kemauan yang kuat dari dalam diri. Untuk itu Anda perlu melatih diri, memacu semangat untuk terus berkembang, caranya adalah sering - sering bergaul dengan kelompok yang kwalitasnya lebih tinggi daripada Anda. Tapi harus Anda ingat, tidak semua pergaulan atau komunitas dapat menjadikan kwalitas Anda lebih baik. Anda harus pandai memilih dan memilah. Manfaatkan ilmu positif, lihat dari berbagai kemungkinan baik dan buruknya. Ketika Anda bergaul dengan komunitas/kelompok yang kwalitasnya bagus, seperti komunitas bisnis, pengusaha, organisasi kemanusiaan dll, Anda juga harus memiliki kerendahan hati untuk belajar, dengan seperti itu, Anda akan selalau merasa kekurangan pengetahuan, dan akan memiliki semngat untuk lebih banyak belajar. Dari sana akan muncul secara alami sikap inisiatif pada diri Anda jika sering-sering melakukan pertemuan dengan komunitas tadi. -(@AuliaRitonga)-

Jumat, 10 Mei 2013

[SKSD] Selamat, Kesukesan Sudah Dekat!!

"Saya tidak tahu kapan tepatnya saya sukses, dan dari profesi mana yang saat ini saya geluti yang akan membawa saya ke pintu sukses itu.Tapi yang saya tahu dari semuanya adalah kesuksesan itu semakin dekat, dekat dari kelopak mata. Semakin hari, semakin dekat".

Sepotong kalimat ini muncul dari alam bawah sadar saya, mungkin juga Anda merasakan hal yang sama dilain waktu. Kalimat seperti ini biasanya mampu mengembalikan semangat dari keterpurukan seseorang, ketika dihadapkan dengan kehidupan sosial yang berkecamuk, masalah tanpa batas selalu muncul menerpa. Kehilangan motivasi diri wajar adanya, itu menunjukkan jika kita adalah seorang manusia yang masih memiliki akal sehat. Namun, hati - hati, jangan sampai malah kehilangan akal sehat. hehe..

Semakin kita akrab dengan kegagalan, semakin dekat pula dengan pintu kesuksesan. Tinggal kita menentukan kunci mana yang tepat untuk membuka pintu tersebut. Syaratnya adalah konsistensi,sabar, dan harus paham dan yakin bahwa kunci yang kita bawa adalah salah satu dari kunci yang dapat membuka pintu kesuksesan tersebut. Intinya semakin dekat dengan kesuksesan tersebut.

Kalau saya ditanya bagaimana caranya untuk membuka pintu tersebut sementara kunci yang kita bawa salah? Yah, bayangkan saja jika Anda ingin masuk kedalam rumah, sementara kuncinya hilang atau tertinggal, apa yang akan Anda lakukan bray? Jika dikondisi seperti itu, saya mungkin membongkar pintu, mencari jendela yang terbuka, atau memanggil tukang kunci, intinya apapun dilakukan demi masuk kedalam rumah.

Demikian jugalah jika dihadapkan dengan kata "kesuksesan", apapun dilakukan, demi sebuah kesuksesan, asalkan yang kita lakukan sesuai kaedah, sesuai jalur, sesuai dengan norma - norma yang berlaku di dunia. Intinya masuk akal deh, dan terukur(measureble).

Sudah Fakta, hidup itu kompleks, banyak masalah dan juga kebahagiaan. Bagi yang sedang berjuang menuju kesejahteraan seperti saya, Yuk kita lakukan self motivation agar semangat tak pernah pudar walau badai menghalang. Cukup tanamkan keyakinan bahwa kesuksesan itu semakin dekat, dekat dari kelopak mata. Semakin hari, semakin dekat. Amiin.  -(@AuliaRitonga)-

Kamis, 09 Mei 2013

Produktifitas Berawal Dari Mental Pembelajar


Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah buku karya penulis best seller Mas Ippho Santosa, ada satu paragraf yg menggelitik imajinasi saya. Mungkin Anda sudah pernah membaca atau mungkin saja sekarang ingin mengetahui kutipan tersebut. Tenang, beberapa detik dari sekarang Anda juga akan membaca paragraf yang saya kutip kok..hehehe

"Bay the way ngomong - ngomong, beberapa dari Anda mungkin tidak menyukai bangsa Yahudi. Namun demikian, tidak ada salahnya kalau kita sedikit belajar dari bangsa tersebut. Dikatakan diberbagai media bahwa : "sejumlah kampus/universitas di Israel mengharuskan mahasiswa mereka, tepatnya mahasiswa dari fakultas ekonomi untuk menggarap satu proyek bisnis di akhir tahun perkuliahan. Bekerja secara berkelompok, mereka hanya bisa lulus kalau proyek tersebut mampu mencetak laba(keuntungan) satu juta dollar atau sekitar Rp.9 milyar".

Wooow, ini sangat unik dan sangat jarang terjadi di Indonesia. Butuh sistem yang teruji dan berkwalitas untuk dapat mewujudkan hal ini di Indonesia, termasuk pembentukan mental entrepreneurship pada mahasiswa itu sendiri. Saat ini, sebagian besar pendidikan yang berkembang di Indonesia terkonsentrasi pada kwantitas, bukan kwalitas. Banyak lembaga pendidikan yang menawarkan program - program yang "katanya" berkwalitas, tapi pada kenyataannya sebagian besar dari mereka(kampus) hanya sekedar iming - iming.

Sistem pendidikan yang mengedepankan Entrepreneurship dan leadership yang kuat perlu dibangun dilingkungan kita, umum nya di Indonesia, agar mental bangsa dan kwalitas kita bisa lebih maju lagi. Sebagai mahasiswa yang "katanya" memiliki inTELEKtualitas tinggi, mari kita renungkan kutipan diatas. jangan cuma merenung plus menangis tersedu sedu sampe guling - guling ditanah. tapi buktikan KITA BISA. Yuuk!!   -(@AuliaRitonga)-